Selasa, 22 Oktober 2013



INTELIJEN BISNIS

              Intelijen bisnis sering dianggap sebagai sesuatu hal yang baru dan menakutkan. Dunia gelap dan suram dimana terdapat praktek-praktek penyuapan, spionase industri, pencurian informasi dan sebagainya. Semua hal tersebut di atas terlanjur melekat pada intelijen. Benarkah intelijen kompetitif merupakan dunia seperti itu? Di awal buku ini penulis akan memberikan gambaran sebenarnya tentang apakah makhluk intelijen kompetitif itu.
              Coba kumpulkan tujuh orang dari tujuh perusahaan yang menerapkan intelijen kompetitif, tanya kepada mereka apa itu intelijen kompetitif dan akan terjawab tujuh jawaban yang berbeda-beda dari masing-masing orang tersebut. Bahkan sangat mungkin salah satu dari mereka akan menambahkan kebingungan lagi bagi Anda, misalnya dengan menambahkan istilah business intelligence atau marketintelligence atau strategic intelligence dan bahkan spionase industri.
              Buku ini didedikasikan bukan untuk seorang teknisi atau seorang ahli ilmu pasti. Buku ini didedikasikan untuk praktisi yang membutuhkan pemahaman lebih tentang kegunaan dan nilai dari intelijen serta bagaimana melakukannya.
A.   Konsep Dasar Intelijen
                     Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.
      
       Data
                     Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan reasoning atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses terlebih dahulu.

       Informasi
                     Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna. Informasi merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun negatif.
       Knowledge
                     Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data ataupun informasi. Knowledgemerupakan gabungan tacit knowledge dan explicit knowledgeTacitknowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan explicit knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumen­tasikan.

       Intelijen
                     Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama dengan spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan yang lama.
                     Intelijen harus memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.
                     Berdasarkan lingkup dan tingkatannya intelijen dibagi seperti pada tabel dibawah ini.
Tipe
Lingkup
Tingkatan
Economic Intelligence
Makro
Negara
Business Intelligence
Makro
Industri/Pasar
Market Intelligence
Mikro
Pasar
Competitor Intelligence
Mikro
Pelaku Pasar
Customer Intelligence
Mikro
Konsumen
Tabel 1.1 : Tipe dan Lingkup Intelijen

                     Intelijen bukan monopoli manajemen tingkat atas saja. Intelijen bisa dihasilkan dan dibutuhkan oleh seluruh tingkatan manajemen. Hal ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Tipe
Fokus
Strategic Intelligence
Keputusan Strategis
Operational Intelligence
Efisiensi Operasi
Competitive Intelligence
Keunggulan competitive advantage
Technical Intelligence
Keunggulan teknis dan riset
Counter Intelligence
Keamanan informasi
Tabel 1.2 : Tipe dan Fokus Intelijen

C.   Definisi Intelijen bisnis : Makhluk dengan Berbagai Wujud
                     Intelijen kompetitif meliputi pengambilalihan informasi dan pengumpulan informasi secara legal, analisis, dan penyajian informasi intelijen. Ada perbedaan krusial antara intelijen dengan spionase industri, yaitu pada pertimbangan etis dan legal. Namun dalam kenyataanya, masih banyak orang yang salah tafsir dan berprasangka buruk terhadap intelijen. Ini terjadi karena kosakata intelijen sendiri memiliki arti yang luas dan setiap negara akan mendefinisikan intelijen dalam terms sesuai dengan standar etis yang berlaku di negara tersebut. Ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh individu yang berkecimpung dalam unit intelijen sebuah organisasi bahwa setiap negara mempunyai standar etis yang berbeda dan kadang bertentangan dengan standar etis yang diterapkan dalam organisasi.
                     Intelijen kompetitif juga didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dengan demikian dalam intelijen bisnis mengandung unsur sebagai berikut :
       -      program sistematik
       -      pengumpulan data
       -      analisis informasi
       -      aktifitas aktifitas bisnis
       -      adanya tujuan strategis yang hendak dicapai
                     Definisi ini terdengar lebih etis dan legal, meski pada prakteknya diketahui beberapa perusahaan yang melakukan praktek pelanggaran hukum dalam mengumpulkan informasi tentang kegiatan pesaing­pencurian informasi, penyadapan, perampokan kantor dan penyuapan dan ini berarti telah berubah dari intelijen ke spionase industri.
                     Definisi yang lain menyatakan intelijen kompetitif sebagai sebuah program : "Program Intelijen Kompetitif merupakan pondasi dimana sasaran, strategi dari sebuah organisasi dibangun dan dimodifikasi. Intelijen kompetitif menyediakan input terhadap keputusan produk mana, pasar dan jalur bisnis yang akan ditanami investasi dan dibangun, bagaimana membangun kerjasama, dan juga yang mana yang akan didivestasi".
                     Dari tiga definisi diatas maka proses intelijen kompetitif semua memiliki elemen elemen yang sama. Elemen elemen tersebut adalah :
       -      Memfokuskan pada industri dan membuat profil pesaing.
       -      Pengumpulan data menjadi intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan pandangan baru terhadap kompetisi.
       -      Setiap anggota organisasi adalah bagian dari intelijen kompetitif, sebagai antena, meskipun tidak diberi tanggung jawab secara formal.
       -      Merupakan proses dari mer.gumpulkan, mengana­lisa dan menggunakan data umum (public) yang tersedia yang dzperoleh dengan legal dan etis. Dan bukan merupakan spionase industri.
                     Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran hukum serta kerasnya sanksi yang diterima oleh perusahaan yang melakukan praktek spionase industri maka kebanyakan perusahaan melakukan praktek intelijen kompetitifnya dengan etis dan legal. Informasi yang diperlukan dalam intelijen kompetitif sendiri sebenarnya sudah tersedia, hanya tinggal mencarinya.

Selasa, 15 Oktober 2013

1-Menjelaskan tenteng defenisi system informasi
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Definisi Sistem Informasi - Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36)
Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35).

Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).

Menurut O’Brien (2005, p5),  sistem  informasi   adalah   suatu   kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. 


Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005 : 11) mengemukakan sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Lani Sidharta (1995: 11), “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual dan komponen – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai”

Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”


2-Menjelaskan evolusi system informasi
Evolusi Sistem Informasi Manajemen berdasarkan CBIS (Computer Base Information System).


menjelaskan tentang Evolusi Informasi Manajemen berdasarkan CBIS. Yang biasanya didasarkan pada penggunaan sistem berbasis komputer.

Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
  • penghematan waktu (time saving)
  • penghematan biaya (cost saving)
  • peningkatan efektivitas (effectiveness)
  • pengembangan teknologi (technology development)
  • pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
CBIS identik dengan organisme hidup yaitu : lahir, tumbuh, matang dan mati.
Pengembangan CBIS mengikuti System Life Cycle (SLC), yang terdiri dari :

Ø  Perencanaan
Ø  Analisis
Ø  Rancangan
Ø  Penerapan
Ø  Penggunaan

Dalam perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut perinciannya :

1.  Fokus awal pada data
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
.
2.   Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.
3.   Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat.
4.   Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.
5.   Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain :
  • Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks
  • Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan

3-Sebutkan contoh system informasi
1. Komponen input atau masukan
Input dalam sistem informasi adalah data termasuk masukan yang terlibat dalam mengolah data seperti instrument, prosedur standar, perangkat lunak, dan lain-lain.
2. Komponen proses
Tahapan yang dilakukan untuk mengubah data menjadi informasi (transformasi), seperti pemasukan, pengolahan, analisa data.
3. Komponen output atau keluaran
Keluaran dari sistem informasi adalah infomasi yang berkualitas yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai system.

4-Bandingkan system informasi akademik dari kampus lain dari segi desain, efektifitas dalam KRSnya.